Sabtu, 14 November 2009
♥ Manusia VS Tuhan
Dewasa ini banyak hal yang memperlihatkan bahwa manusia bertindak sebagai "tuhan" .
Dibuktikan dengan dilakukannya hasil kloning.
"Kloning merupakan proses membuat (reproduksi) individu baru melalui rekayasa genetika secara aseksual (tanpa pertemuan sel sperma dan ovum).Dengan perkembangan bioteknologi, para ahli genetika menemukan cara reproduksi makhluk tanpa harus melalui proses pertemuan sperma dan sel ovum yakni dengan mereplikasi (meng-copy) fragmen DNA yang akan dikloning dari sel suatu makhluk hidup seperti sel rambut, tulang, otot, dll."
Pada dasarnya proses kloning itu sendiri adalah proses penyatuan sel pria dengan ovum wanita. Yaitu pengambilan sel dari pria kemudian dicampurkan dengan ovum wanita. Sel pria dapat diambilkan dari bagian yang mana saja dari pria tersebut.
Pada peng-kloningan manusia, hanya membutuhkan pengambilan sel somatis (sel tubuh), bukan sel reproduktif (seperti sel telur atau sperma) dari seseorang, kemudian DNA dari sel itu diambil dan ditransfer ke dalam sel telur seseorang wanita yang belum dibuahi, yang sudah dihapus semua karakteristik genetisnya dengan cara membuang inti sel (yakni DNA) yang ada dalam sel telur itu. Kemudian, arus listrik dialirkan pada sel telur itu untuk mengelabuinya agar merasa telah dibuahi, sehingga ia mulai membelah. Kemudian sel yang sudah dibuahi ini ditanam ke dalam rahim seorang wanita yang ditugaskan sebagai ibu pengandung. Bayi yang dilahirkan secara genetis akan sama dengan genetika orang yang mendonorkan sel somatis tersebut.
Lalu bagaimana hubungannya dengan agama?
Dengan dibuktikan adanya individu baru dari hasil kloning, apakah membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada?
Dengan dibuktikannya hasil kloning yang mampu hidup beberapa tahun, apakah membuktikan bahwa agama itu tidak ada?
Apa kelebihan hasil individu buatan manusia dengan Tuhan?
Manusia boleh saja menciptakan keturunan baru dengan hasil kloningnya,tapi apakah mereka mampu memberikan nafas pada individu itu? dan apakah mereka mampu menaruh Ruh pada individu tersebut?
Kalaupun hasil kloning manusia benar-benar menjadi kenyataan, maka itu adalah atas kehendak Allah SWT.
Dibuktikan dengan dilakukannya hasil kloning.
"Kloning merupakan proses membuat (reproduksi) individu baru melalui rekayasa genetika secara aseksual (tanpa pertemuan sel sperma dan ovum).Dengan perkembangan bioteknologi, para ahli genetika menemukan cara reproduksi makhluk tanpa harus melalui proses pertemuan sperma dan sel ovum yakni dengan mereplikasi (meng-copy) fragmen DNA yang akan dikloning dari sel suatu makhluk hidup seperti sel rambut, tulang, otot, dll."
Pada dasarnya proses kloning itu sendiri adalah proses penyatuan sel pria dengan ovum wanita. Yaitu pengambilan sel dari pria kemudian dicampurkan dengan ovum wanita. Sel pria dapat diambilkan dari bagian yang mana saja dari pria tersebut.
Pada peng-kloningan manusia, hanya membutuhkan pengambilan sel somatis (sel tubuh), bukan sel reproduktif (seperti sel telur atau sperma) dari seseorang, kemudian DNA dari sel itu diambil dan ditransfer ke dalam sel telur seseorang wanita yang belum dibuahi, yang sudah dihapus semua karakteristik genetisnya dengan cara membuang inti sel (yakni DNA) yang ada dalam sel telur itu. Kemudian, arus listrik dialirkan pada sel telur itu untuk mengelabuinya agar merasa telah dibuahi, sehingga ia mulai membelah. Kemudian sel yang sudah dibuahi ini ditanam ke dalam rahim seorang wanita yang ditugaskan sebagai ibu pengandung. Bayi yang dilahirkan secara genetis akan sama dengan genetika orang yang mendonorkan sel somatis tersebut.
Lalu bagaimana hubungannya dengan agama?
Dengan dibuktikan adanya individu baru dari hasil kloning, apakah membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada?
Dengan dibuktikannya hasil kloning yang mampu hidup beberapa tahun, apakah membuktikan bahwa agama itu tidak ada?
Apa kelebihan hasil individu buatan manusia dengan Tuhan?
Manusia boleh saja menciptakan keturunan baru dengan hasil kloningnya,tapi apakah mereka mampu memberikan nafas pada individu itu? dan apakah mereka mampu menaruh Ruh pada individu tersebut?
Kalaupun hasil kloning manusia benar-benar menjadi kenyataan, maka itu adalah atas kehendak Allah SWT.
Sedangkan ulama yang membolehkan melakukan kloning mengemukakan alasan sebagai berikut:
- Dalam Islam, kita selalu diajarkan untuk menggunakan akal dalam memahami agama.
- Islam menganjurkan agar kita menuntut ilmu (dalam hadits dinyatakan bahkan sampai ke negri Cina sekalipun).
- Islam menyampaikan bahwa Allah selalu mengajari dengan ilmu yang belum ia ketahui (lihat QS. 96/al-’Alaq).
- Allah menyatakan, bahwa manusia tidak akan menguasai ilmu tanpa seizin Allah (lihat ayat Kursi pada QS. 2/al-Baqarah: 255).
13.24
